BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Melalui berbagai symposium yang telah
dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO), ternyata makanan merupakan salah satu
ancaman bagi kesehatan manusia. Pola hidup yang tidak sehat ditengarai menjadi
pemicu, dimana saat ini hal tersebut telah terbukti menurunkan tingkat
kesehatan masyarakat dunia.
Junk food yang kini ngetop di kalangan
remaja adalah yang biasa ada di mall-mall, seperti pizza, hamburger, spagheti,
hot dog, kebab dan lain-lain. Akan tetapi, sederet makanan ini akan kehilangan
gengsi bila dilihat dari nilai gizinya. Makanan junk food mengandung kadar
lemak jenuh yang berlebihan karena unsur hewaninya lebih banyak dibanding unsur
nabati. Makanan junk food juga kurang serat, kurang vitamin, dan terlalu banyak
sodium.
Sebagai contoh ketika kita makan di KFC
misalnya, kita akan disuguhi dengan minuman ringan atau soft drink. Soft drink
juga tidak baik karena dapat menyebabkan peningkatan sekresi asam urat dan
menyebabkan kerapuhan gigi karena kandungan gulanya.
Ada letak perbedaan antara junk food
dengan fast food, bila junk food sudah pasti termasuk fast food (makanan siap
saji), tetapi tidak semua fast food dikategorikan sebagai junk food, jadi ada
pula makanan cepat saji tersebut masih memiliki gizi yang terkadung di dalamnya.
Memang fast food adalah makanan dengan bahan-bahan bergizi tinggi, akan tetapi
proses pengolahannya serta penyajiannya membuat makanan fast food kehilangan
nilai gizi, hal itu pula yang merubahnya sebagai junk food.
Fenomena lain adalah penambahan zat
aditif pada makanan tersebut, yang seharusnya kita tahu bahwa zat tersebut bila
dikonsumsi berlebihan dan terus-menerus akan berpengaruh pada kesehatan kita.
1.2. Rumusan Masalah
Di sini akan dibahas mengenai
pengertian, jenis-jenis, kandungan, dan dampak dari pengkonsumsian junk food
dan zat aditif. Serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pada judul
tersebut.
1.3. Tujuan
Menyelidiki berbagai jenis makanan yang
dikategorikan junk food dan kandungan gizi yang terdapat dalam makanan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
2.1.1. Junk Food
Junk Food, arti kata junk yaitu
sampah, menurut Wikipedia adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang
tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Makanan Junk Food
mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji sering dianggap sebagai
junk food, sementara makanan yang lain tidak dianggap, meskipun nutrisi yang
dimilikinya hampir sama.
Fokus utama dari istilah Junk Food
sebenarnya adalah kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalamnya.
Sehingga implemantasinya dapat mengarah pada berbagai jenis makanan, tidak
hanya makanan cepat saji. Sebab, adakalanya terdapat makanan cepat saji dalam
komposisi nutrisi yang baik.
2.1.2. Zat Aditif
Zat aditif atau aditif makanan atau
bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam
makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita
rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu dapat
meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin. Penggunaan aditif
makanan telah digunakan sejak zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu
bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis.
Bahan tambahan makanan adalah bahan
yang bukan secara alamiah merupakan bagian dari bahan makanan, tetapi terdapat
dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan saat pengolahan, penyimpanan atau
pengemasan.
Agar makanan yang tersaji tersedia
dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan konsistensinya baik serta
awet maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan makanan yang sering
disebut zat aditif kimia (food aditiva). Adakalanya makanan yang tersedia tidak
mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi.
2.2. Jenis-jenis
2.2.1. Makanan Junk Food
Menurut WHO, Badan Kesehatan
Internasional dibawah naungan PBB. 10 golongan yang dikategorikan sebagai
makanan junk food, mencakup :
1.
Makanan
gorengan
Golongan makanan ini pada umumnya
kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak/minyak dan oksidanya tinggi. Bila dikonsumsi
secara regular dapat menyebabkan kegemukan, mengakibatkan hyperlipitdema dan
sakit jantung korener. Dalam proses menggoreng sering terjadi banyak zat
karsiogenik, hal mana telah dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka yang
mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih tinggi dari yang tidak/sedikit
mengkonsumsi makanan gorengan.
2.
Makanan
kalengan
Baik yang berupa buah
kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah banyak dirusak, terlebih
kandungan vitaminnya hampir seluruhnya mengalami penurunan baik kualitas maupun
kuantitas dari bahan asalnya. Terlebih dari itu kandungan proteinnya telah
mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya jauh
berkurang. Selain itu banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke
tubuh dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu
singkat dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat, memberatkan beban
pancreas. Bersamaan dengan tingginya
kandungan kalori, juga dapat menyebabkan obesitas.
3.
Makanan
asinan
Dalam proses pengasinan dibutuhkan
penambahan garam secara signifikan, hal mana dapat mengakibatkan kandungan
garam makanan tersebut melewati batas, menambah beban ginjal. Bagi pengkonsumsi
makanan asinan tersebut, bahaya hipertensi dihasilkan. Terlebih pada proses
pengasinan sering ditambahkan amonium nitrit yang menyebabkan peningkatan
bahaya kanker hidung dan tenggorokan. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput
lendir pada lambung dan usus. Bagi mereka yang secara kontinyu mengkonsumsi
makanan asin dapat menyebabkan radang lambung dan usus.
4.
Makanan
daging yang diproses (ham, sosis, dll)
Dalam makanan golongan tersebut
mengandung garam nitrit dapat menyebabkan kanker, juga mengandung
pengawet/pewarna dan lain-lain yang memberatkan beban hati/lever. Dalam ham dan
sebagainya kadar natriumnya tinggi, mengkonsumsi dalam jumlah besar dapat
mengguncangkan tekanan darah dan memberatkan kerja ginjal.
5.
Makanan
dari daging berlemak dan jerohan
Walaupun makan ini mengandung kadar
protein yang baik serta vitamin dan mineral, tapi dalam daging berlemak dan
jerohan mengandung lemak jenuh dan kolestrol yang sudah divonis sebagai
pencetus penyakit jantung. Makan jerohan binatang dalam jumlah banyak dan waktu
lama dapat menyebabkan pernyakit jantung koroner dan tumor ganas (kanker usus
besar), kanker payudara, dll.
6.
Olahan
Keju
Sering mengkonsumsi olahan keju dapat
menyebabkan penambahan berat badan hingga gula darah meninggi. Mengkonsumsi cake/kue
keju bertelur menyebabkan kurang gairah makan. Konsumsi makanan berkadar lemak
dan gula tinggi sering mengakibatkan pengosongan perut. Banyak kasus terjadinya
hyperakiditas dan rasa terbakar.
7.
Mi
Instant
Makanan ini tergolong makanan tinggi
garam, miskin vitamin, mineral. Kadar garam tinggi menyebabkan beratnya beban
ginjal, meningkatkan tekanan darah dan mengandung trans lipid, memberatkan
beban pembuluh darah jantung.
8.
Makanan
yang dipanggang/dibakar
Mengandung zat penyebab kanker.
9.
Sajian
manis beku
Termasuk golongan ini ice cream, cake
beku, dan lain-lain. Golongan ini punya 3 masalah karena mengandung mentega
tinggi yang menyebabkan obesitas karena kadar gula tinggi mengurangi nafsu
makan juga karena temperature rendah sehingga mempengaruhi usus.
10.
Manisan
kering
Mengandung garam nitrat. Dalam
tubuh bergabung dengan ammonium menghasilkan zat karsiogenik juga mengandung
esen segai tambahan yang merusak fungsi hati dan organ lain, mengandung garam
tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja ginjal.
Banyak orang yang keliru menganggap
bahwa fast food merupakan junk food.
Padahal sebenarnya fast food memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh.
Namun apabila terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi fast food, maka fast food
tersebut akan menjadi junk food bagi tubuh kita. Jadi tidak semua fast food
seperti fried chicken, hamburger, pizza, dan lain-lain merupakan junk food.
Makanan-makanan tersebut dapat menjadi junk food apabila dikonsumsi secara
berlebihan dan terus-menerus. Karena itu bukan berarti bahwa semua
restoran-restoran fast food menjual junk food. Makanan-makanan fast food yang
dibuat sendiri di rumah juga akan menjadi junk food apabila dikonsumsi
berlebihan. Bahkan makanan-makanan yang seharusnya menyehatkan bisa berubah
menjadi junk food. Berikut ini adalah 10 jenis makanan sehat yang berubah
menjadi junk food. Setelah dikomersilkan, antara lain :
1.
Pizza
2.
Sayuran
organik komersil
Banyak produk-produk
organik yang beredar di pasaran adalah produk yang tidak pasti apakah produk
organik tersebut menyehatkan.
3.
Sereal
Sereal yang dijual di
pasaran adalah produk gandum, oat, atau beras yang telah ditambahi gula, sirup,
dan bahan-bahan lain yang justru membuat sereal menjadi junk food bagi tubuh.
4.
Roti
tawar
Roti tawar yang sehat
seharusnya terbuat dari tepung, air. Sedikit garam dan ragi. Namun banyak
produk roti tawar yang dipasarkan mengandung tepung dengan gula, sirup, bahkan
bahan tambahan yang tidak berguna.
5.
Popcorn
Sebenarnya jagung itu
sehat karena memiliki zat besi tinggi, rendah kalori dan sedikit gula. Namun
banyak produk popcorn yang dijual di pasaran memiliki rasa yang asin karena
justru kandungan gula dan garam di dalam produk popcorn yang lebih banyak
sehingga tidak lagi menyehatkan.
6.
Kentang
russet
Kentang ini adalah
jenis kentang yang biasanya dipakai untuk membuat french fries. Ternyata jenis
kentang ini dapat memicu terjadinya diabetes dan obesitas karena apabila
dikonsumsi maka kentang ini cepat terkonversi menjadi gula darah. Meskipun
begitu banyak produsen yang menambahkan gula dan garam pada produk kentang ini,
karena jenis kentang ini memiliki rasa yang hambar.
7.
Teh
hijau
Teh hijau sebenarnya adalah
minuman yang menyehatkan. Namun sekarang banyak dipasarkan teh hijau dalam
kemasan botol yang telah ditambahi zat-zat lain seperti gula, penambah rasa,
dan pengawet yang membuat teh hijau tidak lagi menjadi minuman yang sehat.
8.
Sup
kalengan
Awalnya sup kalengan
memiliki komposisi yang ideal dan sehat. Namun lama-lama banyak produsen sup
kalengan yang hanya memikirkan keuntungan sehingga produk sup kalengan mereka
tidak lagi mengandung komposisi yang ideal dan sehat.
9.
Yoghurt
Banyak dijumpai
yoghurt-yoghurt kemasan yang dijual di pasar swalayan. Sebagian produk yoghurt
tersebut biasanya mengandung banyak gula dan buah yang diproses, kemudian
disamarkan menjadi produk yoghurt yang sehat.
10.
Nugget
ikan
Nugget ikan yang ada di pasaran
memang membuat praktis, namun justru mengandung lebih banyak garam dan lemak
sehingga tidak sehat bagi tubuh.
2.2.2. Zat Aditif dan Kegunaannya
Bahan aditif makanan dapat digolongkan
menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaannya, diantaranya :
Ø Penguat rasa
Monosodium Glutamat
(MSG) sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk
melezatkan makanan. Adapun penguat rasa alami diantaranya adalah bunga cengkeh,
pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah
monosodium glutamat/vetsin, asam cuka, benzaldehida, amil asetat.
Ø
Pemanis
Zat pemanis buatan
biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis. Beberapa jenis
pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam. Pemanis
buatan ini juga dapat menurunkan risiko diabetes, namun siklamat merupakan zat
yang bersifat karsinogen.
Ø
Pengawet
Bahan pengawet adalah
zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan
bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan
adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan
makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan
makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh
bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam
sorbat.
Ø
Pewarna
Warna dapat memperbaiki
dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan
dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam seperti
kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zat warna
sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih
stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan
sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk
industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan
buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI
19140. Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow FCF
(jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF (biru).
Ø
Pengental
Pengental yaitu bahan
tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan
makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu.
Contoh pengental adalah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan).
Ø
Pengemulsi
Pengemulsi (emulsifier) adalah zat
yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya. Pada mayones
bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh
pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, Gom arab dan gliserin.
Selain
itu terdapat pula macam-macam bahan tambahan makanan, seperti :
1)
Antioksidan,
seperti butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluena (BHT), tokoferol
(vitamin E).
2)
Pengikat
logam.
3)
Pemutih,
seperti hidrogen peroksida, oksida klor, benzoil peroksida, natrium hipoklorit.
4)
Pengatur
keasaman, seperti aluminium amonium sulfat, kalium sulfat,
natrium sulfat, asam laktat.
5)
Zat
gizi.
6)
Anti
gumpal, seperti aluminium silikat, kalsium silikat, magnesium
karbonat, magnesium oksida.
2.3. Kandungan
2.3.1. Junk Food
Junk food sering disebut-sebut tidak
sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan, kandungan nutrisi junk food sangat
rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya yang enak.
Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan berkadar garam
(sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun
kandungan nutrisi lainnya seperti protein, vitamin dan mineral sangat sedikit.
Bila jumlah ini terlalu banyak didalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak
penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat macam darah tinggi,
stroke, jantung, dan kanker.
Sodium tidak boleh kebanyakan terdapat
di dalam tubuh kita. Untuk ukuran orang dewasa, sodium yang aman jumlahnya
tidak boleh lebih dari 3300 miligram. Ini sama dengan 1 3/5 sendok teh. Bila
sodium terlalu banyak, maka dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah
sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi juga akan
berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke. Satured
fat berbahaya bagi tubuh karena zat tersebut merangsang organ hati untuk
memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol sendiri didapat dengan 2 cara, yaitu
oleh tubuh itu sendiri dan ada juga yang berasal dari produk hewani yang kita
makan.
Kolesterol banyak terdapat dalam
daging, ayam, ikan, telur,mentega, susu, dan keju. Bila jumlahnya banyak,
kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya mengalir ke
seluruh tubuh. Tingginya jumlah satured fat akan menimbulkan kanker, terutama
kanker usus dan kanker payudara. Kanker
payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker usus. Lemak dari daging,
susu, dan produk-produk susu merupakan sumber utama dari satured fat. Selain
itu, beberapa junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama gula
buatan, tidak baik untuk kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit gula atau
diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas. Minuman bersoda, cake,dan cookies
mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman
bersoda mengandung paling banyak gula, sedangkan kebutuhan gula dalam tubuh
tidak boleh lebih dari 4 gram atau satu sendok teh sehari.
2.3.2. Tabel Zat Aditif pada Makanan
ID
|
NAMA
PRODUK
|
JENIS
MAKANAN
|
KANDUNGAN
ZAT ADITIF
|
1
|
Chitato
|
Makanan Ringan
|
TBHQ,MSG,
CaCO3, DG, DI, pewarna, NaB
|
2
|
Chitos
|
MaKanan Ringan
|
DG,
DI, CaCO3, FF, TBHQ, pewarna, NaB, MSG
|
3
|
Piattos
|
Makanan Ringan
|
KCl,
AAS, pewarna, NaB, MSG
|
4
|
French fries
|
Makanan Ringan
|
NaB,
pewarna, Si, FF, AS, MSG
|
5
|
Potato
Chips
|
Makanan Ringan
|
NB,
FF, pewarna, AS, MSG
|
6
|
Potato
Steak
|
Makanan Ringan
|
DG,
DI, CaCO3, FF, TBHQ, MSG
|
7
|
Happy
Tos
|
Makanan Ringan
|
KB,
SB, pewarna, NaB, FF, MSG
|
8
|
Balls
|
Makanan Ringan
|
TBHQ,
MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna, NaB, Si
|
9
|
Taro
|
Makanan Ringan
|
NB,
FF, AS, CaCO3, KB, NaB, DG, DI, MSG
|
10
|
Double
Dekker
|
Makanan Ringan
|
TBHQ,
MSG, CaCO3, DG, NaB, pewarna,AS
|
11
|
Jet
Zet
|
Makanan Ringan
|
KB,
SB, MSG, NaB, FF, TBHQ, pewarna, KCO3, NB
|
12
|
Twisko
|
Makanan Ringan
|
DG,
DI, KCO3, FF, TBHQ, TBHQ, MSG
|
13
|
Mie
Remes ABC
|
Makanan Ringan
|
MSG,
KB, SB, NaB, FF, pewarna, NB, Aas
|
14
|
Indomie
Goreng
|
Makanan Siap Saji
|
Fe,
PK, P, pewarna, AF, MSG, KB, SB, Aas, NB
|
15
|
Selera
Rakyat
|
Makanan Siap Saji
|
MSg,
NaK, NaB, KCO3, G, pewarna, KB
|
16
|
Sedap
|
Makanan Siap Saji
|
Tk,
AR, MSG, pewarna, NB, NaB, KB, CaB
|
17
|
ABC
|
Makanan Siap Saji
|
MSG,
NB, KB, CaB, TBHQ, Fe, PK, AF
|
18
|
Sarimi
|
Makanan Siap Saji
|
MSG,
NB, MNG, MH, pewarna, AF, Fe
|
19
|
Gaga
|
Makanan Siap Saji
|
TF,
MSG, NB, MNG, P, PK
|
20
|
Mie Duo
|
Makanan Siap Saji
|
MSG,
Ng, NB, MNG, AF, AR
|
21
|
Salam Mie
|
Makanan Siap Saji
|
NaK,
KCO3, Po, G, pewarna, Fe, Af, MSG
|
22
|
Pop Mie
|
Makanan Siap Saji
|
P,
PK, Ng, MSG, AF, NB, MNG, Po
|
23
|
Cup Noodles
|
Makanan Siap Saji
|
pewarna,
PK, F, Hp, Ps
|
24
|
Mie Gelas
|
Makanan Siap Saji
|
P,
TBHQ, PK, MSG, MNG, NB
|
25
|
Mie Soun
|
Makanan Siap Saji
|
MSG,MNG,
P, NB, PK, AF
|
26
|
Al-Ham Mie
|
Makanan Siap Saji
|
MSG,MNG,
P, NB, PK, AF, TF
|
27
|
Sambal Asam Manis Kokita
|
Bumbu dalam Botol
|
Al,
Ast, AS,MSG,Sk,AB,Ph
|
28
|
Sambal Terasi kokita
|
Bumbu dalam Botol
|
SB,MSG,Sk,AB,Bt
|
29
|
Sambal Bajak Kokita
|
Bumbu dalam Botol
|
SB,NB,MSG,Sk,Bt
|
30
|
Sambal
Kecap Kokita
|
Bumbu dalam Botol
|
Pt,SB,MSG,Sk
|
31
|
Sambal Tauco Kokita
|
Bumbu dalam Botol
|
SB,Bd,MSG,Sk,Krt,
NB
|
32
|
Sambal Balado Kokita
|
Bumbu dalam Botol
|
NB,Ast,SB,MSG,pewarna
|
33
|
Sambal Bangkok Kokita
|
Bumbu dalam Botol
|
Aa,Ca,La,SB,MSG,pewarna,NB
|
34
|
Sambal Indofood
|
Bumbu dalam Botol
|
Tkl,MSG,SB,pewarna,NB
|
35
|
Sambal Sasa
|
Bumbu dalam Botol
|
MSG,pewarna,P,Ast,NB,SB
|
36
|
Saus Tomat Lombok
|
Bumbu dalam Botol
|
NB,pewarna,MSG,Sk,AS,P,KB,Bd
|
37
|
Saus Raja Rasa
|
Bumbu dalam Botol
|
MSG,NB,Ca,Sk,pewarna
|
38
|
Saus
Tiram
|
Bumbu dalam Botol
|
pewarna,MSG,Sk,Ca,NB,Ks
|
39
|
Kecap
Sate
|
Bumbu dalam Botol
|
Sk,pewarna,NB,P
|
40
|
Kecap
Indofood
|
Bumbu dalam Botol
|
KB,CaB,NB,Sk,pewarna,P,MSG
|
41
|
Kecap
Cap Dorang
|
Bumbu dalam Botol
|
Sk,pewarna,P,NB,MSG
|
42
|
Kecap Bango
|
Bumbu dalam Botol
|
KB,CaB,NB,MSG,P
|
43
|
Kecap Piring Lombok
|
Bumbu dalam Botol
|
NB,MSG,P,Sk
|
44
|
Kecap ABC
|
Bumbu dalam Botol
|
MSG,P,Sk,NB
|
45
|
Saus Inggris
|
Bumbu dalam Botol
|
Vn,Gr,Sa,NB,MSG,P,Sk
|
46
|
Santan Kara
|
Bumbu Pelengkap dalam kemasan Plastik
|
MSG,Sk,P,NB,TBHQ
|
47
|
Cip
Corned Beef
|
Makanan Kaleng
|
Nn,Po,N,Bd,Pn,Dg,MSG,Sc,Dim,Sn
|
48
|
Cip
Soppini
|
Makanan Kaleng
|
TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
|
49
|
Corned
ABC
|
Makanan Kaleng
|
MNG,Nn,Bd,Pn,Sn
|
50
|
Sosis
Champ
|
Makanan dalam Kemasan Plastik
|
Bd,Nn,TBHQ,Po,Pt
|
51
|
Sosis
Farm House
|
Makanan dalam Kemasan Plastik
|
TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
|
52
|
Sosis
Vida
|
Makanan dalam Kemasan Plastik
|
NB,TBHQ,Po,Sn,Bd
|
53
|
Sosis
Bernardi
|
Makanan dalam Kemasan Plastik
|
NB,Bd,Po,Pt
|
54
|
Bakso
Vida
|
Makanan dalam Kemasan Plastik
|
NB,MSG,Po,TBHQ,B
|
55
|
Bakso
Bernardi
|
Makanan dalam Kemasan Plastik
|
TBHQ,B,MSG,Po,Sn,NB
|
56
|
Qeju-Qeju
|
Makanan Pelengkap dalam Kemasan Kertas
|
KB,CaB,NB,N,Nn,Re,Pt,SB,An
|
57
|
Kraft
Singles
|
Makanan Pelengkap dalam Kemasan Kertas
|
KB,NB,Kn,Nn,Re,Pt,SB,An,G
|
58
|
Blue
Band
|
Makanan Pelengkap dalam Kemasan Plastik
|
Krt,Ks,Ss,NB,CaB,KB
|
59
|
Palm
Boom
|
Makanan Pelengkap dalam Kemasan Plastik
|
NB,CaB,KB,Kst
|
60
|
Simas
Margarin
|
Makanan Pelengkap dalam Kemasan Plastik
|
Krt,KB,NB,CaB,Ss,Ks
|
61
|
Chox
|
Permen
|
Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
|
62
|
Golia
|
Permen
|
Sg,Gl,M,Al,El,Pp,pewarna
|
63
|
Fruitella
|
Permen
|
AS,Ga,Gs,A,pewarna
|
64
|
Trebor
|
Permen
|
Am,AS,Ml,Em,pewarna
|
65
|
Big
Babol
|
Permen
|
Gb,Gl,Sr,AS,pewarna
|
66
|
Gulas
|
Permen
|
pewarna,At,AS
|
67
|
Travella
|
Permen
|
Hm,M,CA,pewarna
|
68
|
Relaxa
|
Permen
|
pewarna,M,Hm
|
69
|
Station
Rasa
|
Permen
|
AS,A,pewarna
|
70
|
Tango
|
Permen
|
CA,A,pewarna
|
71
|
Manise
|
Permen
|
AS,A,pewarna,Sk,P,Sl
|
72
|
Tamarin
|
Permen
|
At,AS,Sk
|
73
|
Plonk
|
Permen
|
Sg,Gl,M,Al,Pp
|
74
|
Kopiko
|
Permen
|
Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
|
75
|
Hexos
|
Permen
|
Gl,M,Al,El,Pp
|
76
|
Sugus
|
Permen
|
AS,Ga,Gs,F,pewarna
|
77
|
Collins
|
Permen
|
P,F,AS,Am,Gl
|
78
|
Boom
|
Permen
|
M,CA,AS,Hm,Gl
|
79
|
Pindy
Mint
|
Permen
|
M,Hm,F,AS,pewarna
|
80
|
Hulabaloo
|
Biskuit
|
Ab,R,Pn,Sn,NB
|
81
|
Tops
|
Biskuit
|
Sl,Ab,NB
|
82
|
Gery
|
Biskuit
|
S,Pn.Sn,NB
|
83
|
Nyam-nyam
|
Biskuit
|
Ab,Em,NB,Ft
|
84
|
Twister
|
Biskuit
|
Ab,D,NB,Ft
|
85
|
Bricko
|
Biskuit
|
D,SB,NB,Sl,Ab
|
86
|
Selamat
|
Biskuit
|
V,Sl,Ab
|
87
|
Good Time
|
Biskuit
|
Ab,NB,V,Sl
|
88
|
Micmac
|
Biskuit
|
Ab,F,pewarna,NB,SB
|
89
|
Trenz
|
Biskuit
|
Ab,pewarna,V,Sl,MSG
|
90
|
Dueto
|
Biskuit
|
Ab,NB,SB
|
91
|
Snips Snaps
|
Biskuit
|
Ab,Sl,S,Pp,SB,NB
|
92
|
Trakinas
|
Biskuit
|
Ab,NB,pewarna,F,Sl
|
93
|
Oops
|
Biskuit
|
pewarna,Hp,NB,MSG
|
94
|
Oreo
|
Biskuit
|
Ab,NaB,NB
|
95
|
Ritz
|
Biskuit
|
Am,Pr,MNG,Kf
|
96
|
Tropicool
|
Jelly
|
NB,AS,Kr,Pc,pewarna
|
97
|
Okky
|
Jelly
|
I,Ks,Pe,pewarna
|
98
|
Inaco
|
Jelly
|
NB,AS,I,Pc,pewarna
|
99
|
Mariza
|
Selai
|
AS,Ks,pewarna
|
100
|
Welco
|
Selai
|
AS,pewarna,NB,Ks,P
|
101
|
Harry
|
Selai
|
pewarna,NB,AS,Ks,Pt
|
102
|
Pido
|
Selai
|
NB,AS,Ks,P,pewarna
|
103
|
Iduna
|
Selai
|
NB,Ks,AS,P,pewarna,Pt,I
|
104
|
Fresh
|
Pemanis dalam botol
|
NB,P,pewarna,CaB,KB,Bd,P,Pe
|
105
|
Marjan
|
Pemanis dalam botol
|
pewarna,NB,KB,Pe
|
106
|
Abc
|
Pemanis dalam botol
|
pewarna,Pe,P,Cab,Nb
|
107
|
Coffe Mocca
|
Pemanis dalam botol
|
Pe,NB,KB,P,pewarna
|
108
|
Leo
|
Pemanis dalam botol
|
P,Pe,pewarna,CaB,NB
|
109
|
Pocarri Sweat
|
Minuman dalam kaleng
|
AS,Ns,NaCl,CaCl,Kal,Mg,Prs
|
110
|
Fanta
|
Minuman dalam kaleng
|
Mg,Prs,pewarna,KB,CaB,NB,Bd
|
111
|
Green Sand
|
Minuman dalam kaleng
|
Prs,CaB,KB,Bd,Mg
|
112
|
Sprite
|
Minuman dalam kaleng
|
Prs,Mg,AS,Kal,NB
|
113
|
Coca-cola
|
Minuman dalam kaleng
|
KB,NB,Mg,Kal,AS
|
114
|
Diet Coke
|
Minuman dalam kaleng
|
AS,NB,Mg,Kal
|
115
|
Pepsi
|
Minuman dalam kaleng
|
AS,NB,Mg,Kal,Prs
|
116
|
Calpico Water
|
Minuman dalam kaleng
|
AS,Ns,NaCl,Kal,Mg,Prs
|
117
|
Sunkist
|
Minuman dalam kaleng
|
pewarna,Prs,NB,Kal
|
118
|
Fruit Tea
|
Minuman dalam kaleng
|
Ps,TBHQ,Prs,F,pewarna,NB
|
119
|
Ribena
|
Minuman dalam kaleng
|
Ps,Prs,pewarna,NB,AS
|
120
|
Go-go
|
Minuman dalam kaleng
|
Prs,pewarna,NB,AS
|
KETERANGAN
|
||
ID
|
SINGKATAN
|
KEPANJANGAN
|
1.
|
TBHQ
|
Antioksidan, ascorbid acid
|
2.
|
MSG
|
Monosodium Glutamat
|
3.
|
CaCO3
|
Kalsium Karbonat
|
4.
|
DG
|
Dinatrium Guanilat
|
5.
|
DI
|
Dinatrium Inolsitat
|
6.
|
Pewarna
|
Sunseet Yellow/Kuning FCF CI
15985,Karamel,Tartrazine CI 19140,Ponceou 4R CI 16255,Merah Allura CI
16035,Biru Berlian CI 42090,Enthrosine CI 45430,Indigotine CI73015,Coklat HT
|
7.
|
NaB
|
Natrium Bicarbonat
|
8.
|
Si
|
Siklamat
|
9.
|
FF
|
Ferro Fumarat
|
10.
|
KCL
|
Kalium klorida
|
11.
|
AS
|
Asam Sitrat
|
12.
|
NB
|
Natrium Benzoat
|
13.
|
SB
|
Sodium Benzoat
|
14.
|
KB
|
Kalium Benzoat
|
15.
|
Fe
|
Zat besi
|
16.
|
Pk
|
Pengatur Keasaman
|
17.
|
P
|
Pengental
|
18.
|
AF
|
Asam Folat
|
19.
|
KCO3
|
Kalium Karbonat
|
20
|
Po
|
Poliphospat
|
21.
|
G
|
Guar Gum
|
22.
|
Tk
|
Thickener
|
23.
|
AR
|
Acidity Regulator
|
24.
|
MNG
|
Mononatrium Glutamat
|
25.
|
MH
|
Metil-p-hidroksi Benzoat
|
26.
|
TF
|
Trikalsium Fosfat
|
27.
|
Ng
|
Natural Gum
|
28.
|
Nn
|
Natrium Nitrit
|
29.
|
N
|
Nitrat
|
30.
|
Bd
|
Belerang Dioksida
|
31.
|
Pn
|
Pepsin
|
32.
|
Dg
|
Disodium Guanilat
|
33.
|
Sc
|
Sodium Cloride
|
34.
|
Dim
|
Disodium Inosinate Maltol
|
35.
|
Sn
|
Sodium Nitrit
|
36.
|
Pt
|
Potassium
|
37.
|
Al
|
Asam Laktat
|
38.
|
Ast
|
Asam Asetat
|
39.
|
Sk
|
Sakarin
|
40.
|
Ph
|
Pigmen Heme
|
41.
|
Bt
|
Betasianin
|
42.
|
Krt
|
Karotenoid
|
43.
|
Aa
|
Acetid Acid
|
44.
|
Ca
|
Citrid Acid
|
45.
|
Tkl
|
Tokoferol
|
46.
|
Ks
|
Kalium Sorbat
|
47.
|
Vn
|
Vinegar
|
48.
|
Gr
|
Garlic
|
49.
|
Sa
|
Sorbid Acid
|
50.
|
F
|
Flavour
|
51.
|
Hp
|
Hidrosilat Protein Sayuran
|
52.
|
Ps
|
Pemanis
|
53.
|
Ga
|
Gom Arab
|
54.
|
Sl
|
Soya Lesitin
|
55.
|
Pg
|
Penggumpal
|
56.
|
Sg
|
Sirup Glukosa
|
57.
|
Gl
|
Gliserin
|
58.
|
M
|
Mentol
|
59.
|
El
|
Eukaliptol
|
60.
|
Pp
|
Pepermint
|
61.
|
Gs
|
Gelatin Sapi
|
62.
|
Am
|
Asam Malat
|
63.
|
Ml
|
Molases
|
64.
|
Em
|
Emulsifier
|
65.
|
Gb
|
Gum Base
|
66.
|
Sr
|
Sorbitol
|
67.
|
At
|
Asam Tartrat
|
68.
|
Hm
|
Herbal Mint
|
69.
|
CA
|
Cooling Agent
|
70.
|
A
|
Aroma
|
71.
|
Ab
|
Amonium Bicarbonat
|
72.
|
R
|
Ragi
|
73.
|
Pn
|
Papain
|
74.
|
S
|
Salt
|
75.
|
Em
|
Ekstrak Malt
|
76.
|
Ft
|
Fruktosa
|
77.
|
D
|
Dextrose
|
78.
|
V
|
Vanili
|
79.
|
Kf
|
Kalsium Fosfat
|
80.
|
Kr
|
Karagen
|
81.
|
Pc
|
Pectin
|
82.
|
I
|
Inulin
|
83.
|
Ks
|
Kalsium Sitrat
|
84.
|
Pe
|
Pengemulsi
|
85.
|
NaCl
|
Natrium Klor
|
86.
|
CaCl
|
Kalsium Klor
|
87.
|
Kal
|
Kalsium Laktat
|
88.
|
Mg
|
Magnesium Karbonat
|
89.
|
Prs
|
Pencita Rasa Sitrus
|
90.
|
Re
|
Renin
|
91.
|
An
|
Annato
|
92.
|
La
|
Lactid Acid
|
93.
|
NaK
|
Natrium Karbonat
|
94.
|
Ns
|
Natrium Sitrat
|
95.
|
Pr
|
Protease
|
96.
|
Kn
|
Kalsium Nitrit
|
Ss
|
Sodium Sitrat
|
|
98.
|
Am
|
Amilase
|
99.
|
B
|
Borax
|
2.4. Dampak bagi Kesehatan
2.4.1. Junk Food
Untuk menghasilkan cita rasa yang
enak, junk food mengandung banyak lemak, garam dan gula, termasuk bahan
tambahan pangan atau aditif sintetik untuk menimbulkan citarasa (seperti MSG)
sehingga junk food berpotensi menimbulkan banyak penyakit, dari yang ringan
sampai berat, seperti obesitas, diabetes, rematik akibat penimbunan asam urat,
tekanan darah tinggi, serangan jantung koroner, stroke dan kanker. Saat ini
penyakit-penyakit degeneratif tersebut tidak hanya diderita orang tua yang
sudah berumur, tetapi juga anak muda.
Berdasarkan data survei WHO umur
rata-rata orang yang terjangkit jantungkoroner di dunia telah menurun dari 46
tahun ke 35 tahun. Junk food juga menyebabkan kecanduan. Riset membuktikan
bahwa otak memberikan reaksi kecanduan yang sama terhadap junk food seperti
halnya obat-obatan. Obesitas dan kecanduan obat memiliki fondasi saraf-biologis
yang sama. Setelah terbiasamakan junk food, otak menjadi ketagihan dan
memerlukan lebih banyak junk food untuk memenuhi rasa senang.
2.4.2. Zat Aditif
Bahan aditif juga bisa membuat
penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau
sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah
menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain.
Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara ketat
dan juga melarang penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat
menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan
berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah.
2.5. Tips Aman Mengkonsumsi Junk Food
Junk food bukanlah barang haram yang
tidak boleh dikonsumsi. Kita boleh saja menikmati godaan rasa dari junk food
ini, dengan memperhatikan langkah-langkah cerdik saat mengkonsumsinya. Beberapa
tips yang disarankan dibawah ini dapat berguna untuk menghindari efek buruk
dari konsumsi junk food.
1.
Pilihlah
nasi untuk makanan pokok
Jika anda ke restoran siap saji, yang
menyediakan kentang goreng dan nasi putih, maka pilihlah nasi sebagai makanan
pokok. Hal ini akan mengurangi konsumsi lemak dan natrium yang banyak terdapat
pada kentang goreng.
2.
Kurangi
porsi dan ukuran
Belilah makanan dalam
jumlah secukupnya dan cobalah berbagi dengan rekan anda. Ini akan mengurangi
asupan gizi berlebih yang bisa menimbulkan kegemukan.
3.
Ganti
soft drink dengan air mineral atau jus buah
Soft drink banyak
mengandung gula dan rendah nilai vitaminnya, maka sebaiknya pilih air putih
yang tidak mengandung kalori atau jus buah yang mengandung banyak vitamin.
4.
Jangan
mengkomsumsi kulit ayam
Ingat, kulit ayam
adalah sumber lemak jenuh dan kolesterol, karena itu buanglah bagian kulit dan
nikmatilah dagingnya.
5.
Mintalah
salad
Tambahkan salad pada
menu anda sebagai sayuran yang mengandung banyak vitamin dan serat.
6.
Kurangi
saus dan mayonnaise
Kurangi penggunaan saus
dan mayonnaise, karena saus banyak mengandung natrium dan pengawet sedangkan
mayonnaise mengandung lemak tinggi.
7.
Bacalah
informasi nilai gizi pada label kemasan
Biasakan membaca
informasi nilai gizi pada kemasan makanan yang anda beli, sehingga anda bisa
mengira-ngira jenis dan jumlah zat gizi yang anda konsumsi.
8.
Biasakan
sarapan pagi di rumah
Mulailah hari anda
dengan mengkonsumsi makanan sehat di rumah seperti jus buah, susu, sereal dan
buah. Sarapan pagi di rumah akan mengurangi keinginan untuk membeli jajanan
atau cemilan yang tidak sehat di luar rumah.
9.
Kurangi
frekuensi makan junk food
Perhatikan frekuensi
anda mengkomsi junk food, aturlah agar tidak melebihi 3-4 kali dalam sebulan.
10.
Olahraga
Tingkatkan kebugaran tubuh dengan
berolahraga secara teratur. Olahraga akan membakar energi yang berasal dari
konsumsi berlebih.
Dengan uraian diatas, kita bisa
mengkonsumsi junk food dengan memperhatikan beberapa hal seperti jumlah dan
frekuensi mengkonsumsinya, serta keseimbangan komposisi gizinya.
2.6. Undang-undang Keamanan Pangan
Menurut
undang-undang RI No 7 Tahun 1996 tentang Pangan, pada Bab II mengenai Keamanan
Pangan, pasal 10 tentang Bahan Tambahan Pangan dicantumkan :
1.
Setiap orang yang memproduksi pangan
untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apa pun sebagai bahan tambahan pangan
yang dinyatakan terlarang atau melampau ambang batas maksimal yang telah
ditetapkan.
2.
Pemerintah menetapkan lebih lanjut bahan
yang dilarang dan atau dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan dalam
kegiatan atau proses produksi pangan serta ambang batas maksimal sebagaimana
dimaksud pada ayat 1.
2.7. Kehalalan
TABEL
BAHAN TAMBAHAN MAKANAN YANG DIRAGUKAN KEHALALANNYA
Bahan Makanan
|
Alasan
|
Potasium
nitrat (E252)
|
Dapat dibuat
dari limbah hewani atau sayuran. Digunakan untuk pengawet, kuring, mempertahankan
warna daging. Contoh pada sosis, ham, keju Belanda.
|
L-asam
tartarat (E334)
|
Kebanyakan
sebagai hasil samping industri wine, sebagai antioksidan pemberi rasa asam
produk susu beku, jelly, roti, minuman, tepung telur, wine, dll.
|
Turunan asam tartarat
E335, E336, E337, E353 (dari E334)
|
Dapat berasal
dari hasil samping industri wine antioksidan, buffer, pengemulsi, dll
|
Gliserol/gliserin
(E422)
|
Hasil samping
pembuatan sabun, lilin dan asam lemak dari minyak/lemak (dapat berasal dari
lemak hewani). Sebagai pelarut rasa, menjaga kelembaban (humektan),
plasticizer pada pengemas. Bahan coating untuk daging, keju, kue, camilan,
dll.
|
Asam lemak dan
turunannya, E430, E431, E433, E434, E435, E436
|
Dapat berasal
dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani. Pengemulsi, penstabil, E343:
antibusa. Terdapat pada produk roti dan kue, donat, produk susu (es krim),
desserts beku, minuman, dll.
|
Pengemulsi
yang dibuat dari gliserol dan/atau asam lemak (E470 – E495)
|
Dapat dibuat
dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak
sebagai pengemulsi, penstabil, pengental, pemodifikasi tekstur, pelapis,
plasticizer, dll. Terdapat pada Snacks, margarin, desserts, coklat, cake,
puding.
|
Edible bone
phosphate (E542)
|
Dibuat dari
tulang hewan, anti craking agent, suplemen mineral. Terdapat pada makanan
suplemen.
|
Asam stearat
|
Dapat dibuat
dari lemak hewani walaupun secara komersil dibuat secara sintetik dari
anticracking agent.
|
L-sistein E920
|
Dapat dibuat
dari bulu hewan/unggas dan di Cina dibuat dari bulu manusia. Sebagai bahan
pengembang adonan, bahan dasar pembuatan perisa daging. Untuk produksi tepung
dan produk roti, bumbu dan perisa.
|
Wine vinegar
dan malt vinegar
|
Masing-masing
dibuat dari wine dan bir. Sebagai pemberi rasa bumbu-bumbu, saus, salad.
|
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Junk food dan zat aditif adakalanya mempunyai hubungan,
bahan-bahan yang digunakan membuat makanan tersebut sering menggunakan zat
aditif untuk cita rasa masakannya. Penambahan dengan menggunakan zat aditif non
alami dirasa para produsen lebih efisien, cepat, dan murah dibanding yang
alami. Hal itu menjadikan kecenderungan pemakaian zat-zat kimia yang terlalu
sering, sehingga di masa sekarang sudah jarang ditemukan makanan yang 100%
bahan dan proses pembuatannya dilakukan secara alami atau tradisional.
Junk food maupun zat aditif bila dikonsumsi seminimal
mungkin tidak akan terlalu berdampak buruk bagi kesehatan. Tetapi bila hal itu
dikonsumsi berlebihan terlalu sering akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh
kita.
3.2. Saran
Setidaknya kita dapat menganalisa makanan dengan tepat,
himbauan WHO atas daftar makanan diatas bukan berarti kita dilarang
mengkonsumsinya, paling tidak pola hidup sehat juga didukung oleh pola makanan
sehat dapat menyeimbangkan keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar