Sabtu, 16 Juni 2012

Syok Listrik

 APA ITU SYOK LISTRIK?
Syok listrik atau sengatan listrik, atau dalam sehari-hari kesetrum adalah sebuah fenomena dalam kehidupan yang secara sederhana kesetrum dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya arus listrik dari luar ke tubuh, atau pengertian ilmiahnya suatu nyeri pada saraf sensoris yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh.
Sengatan listrik dapat terjadi karena kontak dari tubuh manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan arus melalui otot atau rambut. Ketika tersengat, terdapat beda potensial (arus dari potensial tinggi ke rendah) sehingga muncul tegangan listrik antara tubuh dengan lingkungan kita. Seperti diketahui, bahwa bumi atau tanah memiliki potensial yang rendah yang menyebabkan listrik akan selalu mencoba mengalir ke bumi dari sumber tegangan melalui konektor. Maka dalam kasus kesetrum, manusia dalam hal ini berlaku sebagai konektor atau konduktor karena pada tubuh manusia terdapat komponen air yang juga yang paling besar persentasenya.
Kejadian syok listrik merupakan kejadian secara kebetulan. Tidak heran dengan meluasnya pemakaian listrik di rumah tangga dan industri kejadian syok listrik semakin meningkat. Ditambah juga dengan kemajuan instrumentasi elektronik rumah sakit, kejadian syok listrik cenderung meningkat. Akibat dari syok listrik sangatlah besar, korban dapat mengalami fibrilasi ventrikular yaitu denyut ventrikel yang cepat dan tidak efektif, dan atau bersifat fatal karena dapat menyebabkan kematian yang biasa disebut electrocution. Oleh karena itu perubahan-perubahan yang timbul akibat daripadanya perlu diperhatikan dengan melakukan metoda pengamanan sehingga bahaya syok dapat dihindari.
BAGAIMANA SYOK LISTRIK DAPAT TERJADI?
Listrik memerlukan path lengkap (circuit) agar dapat terus mengalir. Hal tersebut yang menyebabkan kejutan/kesetrum diterima dari listrik statis hanya sesaat. Aliran elektron perlu waktu singkat ketika static charge yang ada sama antara dua benda. Kesetrum yang terjadi karena self-limited duration seperti ini jarang menimbulkan bahaya. Tanpa adanya kontak antar dua titik di tubuh untuk masuk dan keluar tidak akan terjadi bahaya kesetrum/kejutan. Dalam contoh mengapa burung dapat beristirahat di tegangan listrik tinggi tanpa mendapatkan shocked karena burung melakukan kontak dengan sirkuit di hanya satu titik. Akan tetapi tidak seperti burung, biasanya orang-orang yang berdiri di atas tanah saat menyentuh sumber tegangan tetap mengalami kesetrum. Hal ini dikarenakan, kadangkala satu sisi dari daya sistem tidak sengaja tersambung ke round/bumi, sehingga orang yang menyentuh satu sumber tegangan sebenarnya membuat kontak antara dua titik di sirkuit (sumber tegangan dan bumi).
000563
00061
Kesetrum dapat digambarkan sebagai akibat dari tegangan kejut (surge voltage) yang mengenai  tubuh manusia. Terutama tegangan kejut yang bertegangan besar. Walaupun tegangan PLN 110/220V AC, tetapi tegangan ini tetap dapat menyebabkan bahaya apabila tersentuh anggota tubuh seseorang. Dalam tubuh manusia terdapat listrik tegangan rendah yang mengalir (saraf, gerakan jantung, dll) sehingga bisa mengakibatkan kerja tubuh menjadi tidak sesuai karena ada gangguan aliran listrik tersebut.
MENGAPA SYOK LISTRIK DAPAT TERJADI?
Syok listrik ternyata tidak hanya mengakibatkan bahaya pada diri manusia, tetapi ada juga syok listrik yang memberikan manfaat yaitu dalam bidang kedokteran. Ada dua macam syok listrik, yaitu syok yang dibuat dengan tujuan tertentu dan syok yang timbul tanpa tujuan tertentu.
a.        Syok dengan tujuan tertentu
Syok listrik ini dilakukan atas dasar indikasi medis. Dalam bidang psikiatri dikenal dengan nama “electric syok/elektro convultion therapy”. Beberapa penderita psikosisi (gangguan jiwa) sengaja dilakukan syok dengan tujuan terapi dimana diantara temporalis kanan dan kiri penderita dialiri arus listrik dalam orde 0,5-1,5 Ampere dengan tegangan sebesar 80-110 volt dalam waktu 1/10 sampai 1/5 detik.
b.    Syok tanpa tujuan tertentu
Timbulnya syok ini akibat dari suatu kecelakaan. Faktor-faktor yang mendukung timbulnya syok listrik ini antara lain :
Peralatan :
·         Petunjuk penggunaan alat-alat yang kurang jelas.
·         Prosedur testing secara teratur tidak atau kurang dilakukan.
·         Peralatan ECG yang lama tanpa menggunakan transformer.
Perorangan :
·         Petugas-petugas yang kurang latihan.
·         Kurang pengertian akan kelistrikan maupun bahaya-bahaya yang ditimbulkan.
·         Kurang pengertian tentang cara-cara proteksi bagi petugas sendiri maupun penderita.
Syok yang timbul dari kecelakaan ini dikenal dengan Earth Shock. Seseorang terkena syok apabila salah satu bagian tubuh menyentuh kawat fasa sedangkan bagian tubuh lain menyentuh kawat netral. Walaupun petugas telah memakai sepatu dengan alas karet, syok dapat pula terjadi.
ADAKAH ARUS YANG AMAN KETIKA SYOK LISTRIK TERJADI?
Arus minimum yang dapat dirasakan manusia besarnya sekitar 1 miliampere (mA). Arus yang tingi dapat menyebabkan kerusakan jaringan atau fibrilasi, muscle contraction, tissue burns. Selain itu juga dapat menyebabkan gangguan saraf dengan kontrol, terutama pada jantung. Bahkan terdapat sengatan listrik yang dapat menyebabkan kematian (electrocution). Secara umum, arus yang mendekati 100 mA dapat mematikan jika arus tersebut melewati bagian sensitif dari tubuh.
Persepsi mengenai tersengat aliran listrik itu berbeda-beda, tergantung dari tegangan, durasi, arus, frekuensi, dsb. Besarnya arus dan arah arus yang melewati tubuh akan sangat mempengaruhi efek arus tersebut terhadap tubuh terutama ketika melewati organ-organ vital tubuh. Umumnya, arus yang mendekati 100 mA akan berbahaya atau bahkan mengakibatkan kematian.
§   Arus akan berbahaya jika arus yang melewati tubuh memiliki ambang sekitar 5-10 mA untuk tegangan DC di 60 Hz.
§   Arus akan berbahaya jika arus yang melewati tubuh memiliki ambang sekitar 1-10 mA untuk AC di 60 Hz.
§   Shock berkurang dengan adanya peningkatkan frekuensi, dan pada akhirnya akan menghilang pada frekuensi di atas 15-20 kHz.
Semakin kecil resistor yang terdapat di dalam tubuh manusia, maka semakin mudah arus listrik mengalir sehingga semakin mudah kesetrum. Umumnya besarnya resistor yang terdapat di dalam tubuh adalah 1500 ohm. Maka jika kurang dari nilai tersebut akan semakin mudah tersengat listrik. Durasi ketika kesetrum atau tersengat listrik akan sangat mempengaruhi efeknya terhadap tubuh.  Semakin lama arus mengalir melewati bagian tubuh maka semakin besar resiko terhadap tubuh kita terutama jantung.
shock3
Efek kaget biasanya terjadi karena ada tegangan yang tinggi namun tidak berarus besar. tetapi jika menyebabkan kematian atau efek yang lebih serius biasanya karena tegangan tinggi dan arus besar. Tersengat arus AC atau DC, arus AC (alternating current) merupakan arus yang bolak-balik sedangkan arus DC (direct current) merupakan arus yang searah. Sebenarnya baik AC maupun DC dapat mengalirkan aliran listrik dan pastinya dapat membuat seseorang tersengat aliran listrik, yang membedakan hanya apakah tegangannya tinggi dan arusnya besar.
AC akan mempengaruhi tubuh tergantung pada tingkat frekuensinya. Frekuensi rendah (50-60 Hz) AC biasanya digunakan pada rumah tangga. AC yang dapat lebih berbahaya adalah AC dengan frekuensi tinggi dan 3-5 kali lebih berbahaya daripada DC dengan tegangan dan ampere yang sama. Frekuensi rendah AC dapat menyebabkan kontraksi otot yang panjang (tetany) yang dapat membuat tangan kaku. Sedangkan DC dapat menyebabkan adanya kejang/kontraksi, yang sering memaksa korban menjauhi dari sumber. Menurut sumber, tegangan pada DC=1,4 tegangan pada AC. Untuk besar hambatan yang sama, dan arus yang besar, maka akan lebih berbahaya tegangan 100 V DC dibanding 100 V AC.
APA SAJA YANG MEMPENGARUHI SYOK LISTRIK?
       Syok semakin serius, apabila arus yang melewati tubuh semakin besar. Menurut hukum Ohm intensitas arus listrik tergantung kepada tegangan dan tahanan yang ada.  berarti tegangan penting dalam menentukan berapa arus yang dapat dilewati oleh tahanan yang diberikan oleh tubuh. Di samping itu ada pula hal-hal lain yang turut berperan mempengaruhi tingkat syok.
Dari sudut arus :
1.       Besar kecilnya tegangan
Seseorang akan menderita syok lebih serius pada tegangan 220 Volt dari pada tegangan 80 Volt, oleh karena kuat arus pada tegangan 220 Volt lebih besar dari pada tegangan 80 Volt.
2.       Basah tidaknya kulit penderita
Kulit penderita yang berkeringat/basah akan memudahkan arus listrik melewati kulit penderita.  Hal itu dapat dimengerti oleh karena kulit yang basah/berkeringat tahanan jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan kulit yang kering. Kulit yang kering memiliki resistensi sebesar 40.000-100.000 ohm. Kulit yang basah memiliki resistensi sekitar 1000 ohm, dan kulit yang tebal kira-kira sebesar 2.000.000 ohm. Anak dengan kulit yang tipis dan kadar air tinggi akan menurunkun resistensi, dibandingkan orang dewasa.                                                                                                      
3.    Basah tidaknya lantai
Lantai yang basah merupakan konduktor yang baik sehingga lebih besar arus yang dapat melewati tubuh ke ground.
Dari sudut lain :
1.       Jenis kelamin
Dalziel melakukan penelitian tentang threhold of perception (arus yang dapat dideteksi) dan let go current (arus yang dapat menyebabkan tarikan tangan kembali), menyatakan :
           a.        Nilai threhold of percetion:
Ø Rata-rata: laki-laki 1,1 mA dan wanita 0,7 mA.
Ø Minimum: 500 A.
           b.        Nilai let go current:
Ø Rata-rata: laki-laki 1,6 mA dan wanita 10,5 mA.
Ø Minimum: laki-laki 9,5 mA dan wanita 6 mA
2.       Frekuensi AC
Hasil penelitian Dalziel ternyata frekuensi 50-60 Hz merupakan minimum let go current. Di bawah 10 Hz let go current akan meningkat dan otot-otot akan terjadi relaksasi sebagian dan di atas beberapa ratus Hz let go current akan meningkat pula, dan otot-otot mengalami stenght duration trade off serta refrakter jaringan yang telah mengalami eksitasi.
3.       Durasi
LA Geddes dari Institute of Electrical and Electronics melakukan penelitian terhadap binatang pony dan anjing ternyata nilai ambang fibrilasi akan meningkat bila waktu masih kecil.
4.       Berat badan
Dari hasil penelitian terhadap binatang oleh Ferris, Kiselev menunjukkan nilai ambang fibrilasi akan meningkat dengan meningkatnya berat badan. Hal ini berlaku pula bagi manusia.
5.       Jalan yang ditempuh arus
Apabila jalan yang ditempuh arus melewati jantung atau otak akan timbul bahaya syok semakin serius.
BAGAIMANA PENGARUH SYOK LISTRIK?
Beberapa indikasi sengatan listrik  antara lain :
a)       Efek pada jantung (Cardiac)
Arus AC 30-200 mA dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel. Sedangkan arus diatas 5 Ampere dapat menyebabkan asystole. Efek lainnya yaitu rusaknya pembuluh jantung (myocardial).
b)       Efek pada otot tulang
Arus listrik lebih dari 15-20 mA mengakibatkan gejala kontraksi yang hebat (tetanic contraction) yang menyebabkan tubuh sulit melepaskan diri dari sumber listrik yang mengakibatkan sindrome pelepasan lengan dan tulang belakang jika sengatan listrik mengenai lengan
c)       Cedera otot
Thrombosis dan occlusion yang menghasilkan ischaemia dan necrosis yang terjadi pada lengan mengakibatkan kerusakan otot dan kemudian diharuskan amputasi.
d)       Cedera susunan syaraf (Neurological injuries)
Dapat tejadi kerusakan pada satu titik, sebagian dan seketika maupun dalam jangka panjang. Jika sengatan listrik melewati kedua bahu, kerusakaan sumsum tulang belakang dapat terjadi. Sementara sengatan listrik pada bagian kepala menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan, dan pengaruh jangka panjangnya seperti epilepsy, encephalopathy, dan Parkinsonism. Efek lain dari sengatan listrik juga mengakibatkan gagal ginjal, pecahnya gendang telinga (tegangan tinggi), dan katarak.
BAGAIMANA BILA SYOK LISTRIK TERJADI?
Apabila terjadi syok listrik, AC switching segera di off kan/dipadamkan dan semua elektroda harus dijauhi dari penderita. Penderita dipindahkan dengan menggunakan bahan-bahan isolator agar petugas dapat terhindar dari bahaya syok. Pengobatan terhadap syok tergantung berat ringannya syok.
Ringan :
-          Penderita diistirahatkan
-          Diberi minum dengan air dingin dengan tujuan agar tidak menyebabkan vasodilatasi/pelebaran pembuluh darah dan berkeringat banyak yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Berat :
-          Penderita ditelentangkan agar mudah bernafas.
-          Pakaian dibuka/dilonggarkan agar mendapat udara yang cukup, hindari ruang yang panas/pengap yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
-          Apabila kesadaran menurun dan kegagalan pernafasan dapat dilakukan pernafasan buatan melalui “mulut ke mulut”, “mulut ke idung” atau beri oksigen melalui kantong udara atau masker.
-          Kalau terjadi jantung berhenti berdenyut, lakukan mesase jantung.
BAGAIMANA MENGHINDARI SYOK LISTRIK?
Karena bahaya syok sangat fatal, dapat mengakibatkan kematian sehingga dipandang perlu untuk melakukan tindakan pencegahan meliputi alat-alat yang digunakan, penderita, ruangan, dan petugas.
Terhadap alat listrik yang digunakan :
-          Alat listrik harus mempergunakan three wire cord/kabel tiga urat dan dihubungkan ke ground sekuat mungkin.
-          Segala tombol dan tahanan harus berada pada live (kawat fasa).
-          Seluruh tombol harus “turn off” dalam posisi mati apabila sudah tidak digunakan dan sterker harus dicabut dari sumber arus apabila tidak digunakan dalam jangka waktu lama.
-          Alat pacu jantung atau kateter harus diisolasi dan hindari dari sentuhan logam.
-          Lakukan prosedur tes secara teratur.
-          Alat-alat listrik, pipa radiator diletakkan sedemikian rupa sehingga terhindar dari pegangan penderita.
Terhadap penderita :
Jika ada orang yang tersengat listrik, segera hubungi pertolongan medis jika tanda-tanda atau gejala-gejala di bawah ini tampak pada korban :
·          Serangan jantung
·          Masalah pada irama jantung (arrhythmias)
·          Kegagalan bernafas
·          Sakit dan kontraksi pada otot
·          Epilepsi/ayan
·          Kesemutan dan rasa geli
·          Tidak sadar/pingsan
Sementara menunggu pertolongan datang, ikuti langkah-langkah ini:
1)       Lihat dulu, jangan disentuh!
Tubuh korban mungkin masih teraliri listrik. Menyentuh korban akan menjadikan anda korban berikutnya.
2)       Jika mungkin, matikan sumber listriknya dulu.
Jika tidak bisa, jauhkan sumber listrik dari korban dan penolong dengan menggunakan benda-benda non konduktif, misalnya kayu atau plastik (pastikan benda-benda tersebut dalam keadaan kering).
3)       Cek tanda-tanda sirkulasi darah pada korban.
Cek pernapasan, batuk atu gerakan tubuh. Jika tidak ada, segera mulai lakukan CPR (tekhnik menyelamatkan nyawa yang digunakan ketika pernafasan atau detak jantung seseorang terhenti). Idealnya, CPR terdiri dari dua unsur, Memompa jantung atau disebut juga CPR tangan, dikombinasikan dengan nafas buatan dari mulut ke mulut.
4)       Cegah syok
Baringkan korban dan jika mungkin posisikan kepala korban sedikit lebih rendah dari pinggang, dan naikkan kakinya.
Kiat-kiat khusus:
·          Jangan menyentuh korban dengan tangan kosong jika tubuh korban masih tersentuh arus listrik.
·          Jangan mendekati kabel-kabel tegangan tinggi sampai aliran listrik benar-benar sudah dimatikan. Jaga jarak minimal 20 kaki (6 meter) atau bahkan lebih jauh jika kabelnya berlompatan atau mengeluarkan bunga api.
·          Jangan memindahkan korban kecuali jika korban masih terancam bahaya bila berada di tempatnya semula.
Terhadap ruangan :
-          Lantai ruangan terbuat dari bahan tanpa penghantar listrik atau dipasang karpet karet.
-          Ruangan harus sekering mugkin.
Terhadap petugas :
-          Diberi pendidikan keterampilan tentang penggunaan alat-alat listrik.
-          Pendidikan terhadap  bahaya syok dan tekhnik proteksi yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar