BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat,
mendorong perkembangan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan
aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahnya sistem mata pencaharian hidup
dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda dengan makhluk lain, manusia
mempunyai kelebihan dalam kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan dan
mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah
terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan yang bersifat
rohaniyah, maupun kebudayaan kebendaan.
Akibat dari kebudayaan ini telah
mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehubungan
dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk
dari tahun ke tahun, perkembangan kehidupan penduduk, dan timbulnya
pranata-pranata akibat perkembangan tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Di sini akan dibahas mengenai
perkembangan penduduk akibat pertambahan penduduk secara cepat, dalam cakupan
dunia, Indonesia, Jawa barat, dan Cimahi. Perpindahan penduduk (migrasi), kepadatan
penduduk. Serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pada judul tersebut.
1.3. Tujuan
1.
Untuk mengetahui perkembangan penduduk di
dunia, Indonesia, Jawa barat, dan Cimahi yang diakibatkan dari adanya laju
pertambahan penduduk pada cakupan wilayah tersebut.
2.
Untuk mengetahui dampak positif serta dampak
negatif dari perpindahan penduduk.
3.
Untuk mengetahui jenis-jenis kepadatan
penduduk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan
Penduduk
Perkembangan penduduk adalah suatu
perubahan penduduk atau populasi, yang diukur baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk sebagai tolak ukurnya. Perkembangan
penduduk mencakup angka pertambahan penduduk,
kelahiran, kematian, perpindahan penduduk yang mencakup yang berpindah dan
datang, serta jumlah kepala keluarga di wilayah tersebut pada tahun tertentu.
Hal ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dalam
berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahap perkembangan peradaban
manusia hingga kini:
1.
Jaman ketika manusia mulai mempergunakan
alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Hal ini membedakan dengan jelas antara
Homo sapiens dengan kera. Jaman ini belangsung beberapa juta tahun, dan dapat
dibagi lagi menjadi jaman peralatan batu tua, batu mud, dan perunggu.
2.
Jaman ketika manusia mengembangkan usaha
pertanian menetap yang sifatnya nomadis menjadi kehidupan yang menetap di
sekitar daerah pertanian.
3.
Jaman mulainya era industrialisasi, sekitar
pertengahan abad ke-17 setelah masehi, jaman ini ditandai dengan tumbuhnya
pusat-pusat industri dan semakin berkembangnya kota-kota sebagai tempat
pemukiman manusia.
2.1.1. Dunia
Menurut penelitian anthropologis manusia
sudah mulai ada sejak beberapa puluh ribu tahun yang lalu. Dahulu pertambahan
penduduk belum menjadi suatu masalah yang besar, tetapi dengan pertambahan yang
sangat cepat hingga masa kini, pertambahan penduduk yang merupakan suatu
masalah yang penting yang di hadapi dunia.
Sebagai gambaran tentang pertumbuhan penduduk
dunia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Dari tabel tersebut terlihat bahwa laju
pertumbuhan penduduk terjadi lonjakan yang signifikan dari abad 20 ke-21.
Dampak perekonomian dari pertambahan penduduk
dunia adalah bertambahnya kemiskinan. 3 milyar manusia di dunia hidup dengan
pendapatan kurang dari dua dolar (Rp20.000,00) sehari.
Terhadap lingkungan 1,3 milyar diantaranya
tidak punya akses bagi air bersih, 3 milyar tidak punya akses untuk sanitasi.
Selain dari itu menyebabkan efek-efek negatif
seperti kemerosotan ekonomi dan kemandegan ekonomi, kelaparan, dan
ketidakstabilan politik.
2.1.2.
Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang
sedang berkembang di Asia termasuk negara yang pertambahan penduduknya sangat
pesat.
Untuk melihat pertumbuhan penduduk Indonesia,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Dalam aspek ekonomi, sudah tentu dengan
pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka akan membutuhkan lapangan kerja
untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian pertumbuhan penduduk yang
fantastik yang terjadi di Indonesia harus segera mendapatkan perhatian dari
pemerintah demi mengantisipasi angka pengangguran yang seiring bertambahnya penduduk
tentu akan memicu hal itu.
Dari aspek politik, perkembangan penduduk Indonesia
akan memberikan dampak pada ranah perpolitikan karena dengan suara rakyat yang
semakin bertambah dengan semakin banyaknya penduduk akan memunculkan konflik
baru dalam dunia perpolitikan yang dengan hal itu akan menimbulkan kecurangan
dalam pemilihan umum, sebagaimana yang kita lihat dewasa ini. Disamping itu
juga pertumbuhan penduduk yang semakin menjadi akan menimbulkan aspirasi baru
dari suara rakyat yang tentunya akan menyibukkan anggota DPR untuk membuat undang-undang
baru atau merevisi yang lama sebagai langkah untuk mensejahterakan rakyat.
Selanjutnya dari aspek sosial, berimbas
kepada kebijakan program KB yang saat ini masih terus disosialiasikan, walaupun
belum mencapai target yang diinginkan. Pelayanan itu tentu tidak hanya tentang
kontrasepsi semata. Semakin meningkat laju pertumbuhan maka BKKBN harus
merumuskan kebijakan-kebijakan baru agar tidak terjadi ledakan penduduk yang
dahsyat nantinya.
2.1.3.
Jawa Barat
Jawa Barat merupakan Provinsi terpadat
pertama di Indonesia, hal itu berdampak pada perkembangan Indonesia dalam segi
ekonomi, budaya dan lain-lain. Tabel pertambahan penduduk Jawa Barat seperti di
bawah ini :
Status kesejahteraan sosial masyarakat Jawa
Barat secara umum masih rendah. Hal tersebut diindikasikan dari jumlah
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih besar pada tahun 2005.
PMKS tersebut di antaranya adalah pengemis, gelandangan, anak jalanan, tuna
susila, kekerasan pada anak, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), trafficking
pada anak dan perempuan.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pasca krisis
tahun 1997 menunjukkan kecenderungan meningkat. Peningkatan tersebut
dikontribusikan oleh tiga sektor utama yaitu sektor Industri Pengolahan, sektor
Perdagangan Hotel dan Restoran dan sektor Pertanian. Namun demikian,
pertumbuhan ekonomi tersebut belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yang ditandai dengan masih tingginya jumlah penduduk miskin dan pengangguran.
Akan tetapi, daya saing industri di Jawa Barat
masih rendah yang disebabkan oleh tingginya ketergantungan pada bahan baku impor,
rendahnya kemampuan dalam pengembangan teknologi, rendahnya kemampuan dan
keterampilan sumber daya industri serta tingginya pencemaran limbah industri.
Demokrasi juga telah mendorong masyarakat
untuk lebih berani mengemukakan aspirasinya. Salah satunya adalah keinginan
untuk membentuk pemerintahan sendiri baik pada level kabupaten/kota maupun
level provinsi. Di Jawa Barat sejak tahun 1999 telah terbentuk 1 provinsi,
yaitu Provinsi Banten yang sebelumnya merupakan wilayah Keresidenan Banten,
selanjutnya pada Kota Tasikmalaya dan Kota Cimahi pada tahun 2001, serta Kota
Banjar pada tahun 2003. Aspirasi pembentukan daerah otonom akan terus
berkembang sejalan dengan tuntutan untuk ikut serta dalam berpemerintahan dan peningkatan
pelayanan publik.
2.1.4.
Cimahi
Cimahi menduduki peringkat ke 24 dari 26
Kabupaten/Kota di Jawa Barat pada SP tahun 2010. Untuk melihat pertumbuhan
penduduk Kota Cimahi sebagai berikut :
Cimahi telah menunjukkan perkembangan yang
pesat, khususnya dibidang pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jumlah
penduduk, yang pada tahun 1990 berjumlah 290.202 jiwa dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 352.005 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 2,12 % per tahun.
Hal ini mengakibatkan bertambahnya beban tugas dan wewenang kerja dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan
kemasyarakatan.
Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya
peningkatan di bidang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat di wilayah Cimahi, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah tentang Pembentukan Kota Administratif Cimahi.
2.2. Angka Harapan Hidup
Harapan hidup rata-rata merupakan suatu
perkiraan tahun hidup rata-rata yang mungkin dicapai seseorang yang berada pada
umur tertentu berdasarkan angka kematian menurut umur pada tahun tertentu.
Harapan hidup rata-rata bukanlah suatu
angka yang mutlak, melainkan merupakan suatu ukuran hypotesis. Ukuran ini dapat
dijadikan sebagai indikator keadaan kesehatan suatu negara atau daerah tertentu,
dan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada
khususnya.
Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu
daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial
lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk
program pemberantasan kemiskinan.
Perbaikan kesehatan dan perubahan pada
perkembangan angka kematian akan menyebabkan umur harapan hidup rata-rata yang
sering digunakan adalah harapan hidup waktu lahir atau life expectancy at
birth.
Di bawah ini perhitungan angka harapan
hidup menggunakan metoda trussel dan contoh tabel angka harapan hidup di
Indonesia :
2.3. Perpindahan
Penduduk (Migrasi)
Migrasi adalah perpindahan
penduduk dari satu tempat ke tempat lain, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi
terjadinya kepadatan penduduk di dalam satu daerah serta memeratakan penyebaran
penduduk.
2.3.1. Macam-macam Migrasi
1.
Transmigrasi, adalah perpindahan penduduk dari suatu pulau yang padat
penduduknya ke pulau yang jarang penduduknya.
2.
Urbanisasi, adalah perpindahan penduduk dari
desa ke daerah perkotaan, kejadian ini diakibatkan anggapan bahwa adanya
anggapan fasilitas di daerah perkotaan lebih lengkap dan banyaknya lapangan
pekerjaan.
3.
Imigrasi, adalah perpindahan penduduk dari
luar negeri ke dalam negeri.
4.
Emigrasi, adalah perpindahan penduduk dari
dalam negeri ke luar negeri.
5.
Reurbanisasi, adalah perpindahan penduduk
dari kota kembali ke desa.
6.
Remigrasi, adalah perpindahan penduduk
kembali ke negara asal.
2.3.2. Alasan Perpindahan Penduduk
Gejala perpindahan penduduk atau migrasi
bisa disebabkan oleh berbagai macam alasan, antara lain :
a)
Alasan ekonomi
Terjadi pada bangsa
perantau yang alasannya di daerah sendiri memberikan kemungkinan kehidupan yang
kurang baik. Mereka berusaha mencari tempat kehidupan yang lebih baik. Ada
beberapa variable misalnya penemuan dan perkembangan sumber daya seperti
tambang tembaga di Tembagapura Irian Jaya, pendirian industri baru di kota,
akibat penggunaan teknologi pertanian di desa yang menyebabkan banyak pengangguran
sehingga mereka bermigrasi ke kota dan sebagainya.
b)
Alasan politik
Terjadi karena
adanya pergolakan politik dalam suatu negara sehingga banyak kaum politisi
terpaksa pindah, karena tidak dapat mengikuti politik yang ditempuh oleh
pemerintah baru.
c)
Alasan agama
Terjadi karena
kehidupan menganut suatu agama dalam suatu daerah atau negara dirasakan kurang
terjamin dan terkekang sehingga mereka berusaha mencari daerah kehidupan sesuai
dengan kehidupan agamanya.
d)
Alasan lain
Bencana alam, wabah
penyakit, tindak kekerasan di suatu tempat, ingin ketentraman, dan jauh dari
kebisingan atau mencari iklim yang sesuai dengan kondisi fisiknya,dan
lain-lain.
2.3.3. Dampak Migrasi
Migrasi
ternyata mempunyai dampak posif serta dan negatif
yang ditimbulkannya.
Dampak Positif :
1.
Mengurangi kepadatan penduduk dalam suatu
daerah
2.
Memeratakan penyebaran penduduk
3.
Membuka lahan baru
4.
Memajukan daerah yang tertinggal
5.
Mampu membuat lapangan kerja baru di daerah
tersebut
Dampak
negatif :
1.
Kurangnya sosialisasi dan keterampilan
2.
Pengangguran dan kemiskinan
3.
Kurangnya fasilitas dari pemerintahan,
membuat masyarakat kurang mampu mengembangkan potensi saat berada di daerah
baru
4.
Semakin berkurangnya lahan pertanian
5.
Kemampuan produksi lahan menurun
6.
Lowongan pekerjaan semakin sempit
7.
Pendapatan penduduk rendah
8.
Persaingan semakin ketat
2.4. Pengukuran Struktur Demografi
2.4.1. Bilangan Absolut
Bilangan
absolut disebut juga bilangan mutlak. Contoh: jumlah penduduk berdasar pada berbagai
karakteristik.
2.4.2. Bilangan Relatif
·
Perbandingan
Perbandingan adalah dua angka mutlak yang
sifatnya dikotomus (satu sama lain merupakan kelompok penduduk yang berbeda/saling
terpisah) dan yang sifatnya tidak dikotomus.
Contoh:
·
Rasio
Perbandingan dua angka
(pembilang/numerator dan penyebut/denominator), yang satu sama lain merupakan
kelompok penduduk yang berbeda/saling terpisah. Rasio adalah perbandingan
dikalikan 100.
Contoh: * Rasio jenis kelamin
* Rasio penduduk desa-kota
* Kepadatan penduduk
* Rasio beban tanggungan
·
Proporsi
Perbandingan dua
angka (pembilang/numerator dan penyebut/denominator), namun pembilang merupakan
bagian dari penyebut.
Contoh: * Proporsi penduduk wanita
* Proporsi penduduk yang tinggal di desa
·
Persentase
Persentase sama dengan
proporsi kali 100%.
Contoh: * Persentase penduduk yang tinggal di kota
* Persentase penduduk usia produktif
2.5. Kepadatan Penduduk
2.5.1. Kepadatan
Penduduk Kasar
Menunjukkan banyaknya jumlah penduduk
untuk setiap kilometer persegi luas wilayah. Kepadatan penduduk kasar merupakan
ukuran persebaran penduduk yang umum digunakan, karena selain data dan cara
penghitungannya sederhana, ukuran ini sudah distandarisasi dengan luas wilayah
Rumusnya :
2.5.2. Kepadatan Penduduk Fisiologis atau Ekonomis
Menunjukkan banyaknya jumlah penduduk
untuk setiap kilometer persegi wilayah lahan pertanian yang ditanami.
Rumusnya :
2.5.3. Kepadatan Penduduk Agraris
Menunjukkan banyaknya jumlah penduduk
petani untuk setiap kilometer persegi wilayah lahan pertanian. Ukuran ini yang
mencerminkan efisiensi teknologi pertanian dan intensitas tenaga kerja
pertanian.
Rumusnya
:
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pertambahan
penduduk dengan perkembangan penduduk memiliki keterkaitan yang sangat erat
terhadap arah kemajuan suatu bangsa atau wilayah tersebut. Dikarenakan
pertambahan itu menjadi tolak ukur akan berkembang ke arah mana, kesejahteraan
kah atau kemelaratan?
Selain
dari itu, hal-hal lain yang berpengaruh juga terhadap tumbuh kembangnya suatu
bangsa yaitu mobilitas, yang salah satu yang kami bahas adalah migrasi atau
perpindahan penduduk. Jelaslah migrasi menjadi kebijakan bahkan sudah membudaya
bagi penduduk Indonesia sendiri maupun bangsa asing. Sehingga hal itu patut
dikembangkan agar lebih berdampak positif bagi perkembangan kehidupan manusia
saat ini dan nanti.
3.2. Saran
Bagi
pemerintah agar dapat menciptakan kebijakan baru sehingga dampak negatif dari
pertumbuhan penduduk dapat diminimalisasi, selain itu diharapkan dapat lebih meningkatkan
tingkat keberhasilan dari masyarakat yang melakukan perpindahan penduduk.
Dengan demikian baik pertambahan penduduk dan juga migrasi tidak menjadi suatu
masalah dalam kehidupan berpenduduk, tetapi menjadi rumusan kesejahteraan bagi
penduduk ke depannya.
Thank's gan infonya !
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id
Harrah's Atlantic City Casino & Hotel - MapYRO
BalasHapusHarrah's Atlantic City Casino & Hotel Map 김천 출장샵 & Floor 군포 출장마사지 Plans, 사천 출장안마 Recent Deals, Deals & Reviews. (8 reviews) » 여수 출장마사지 $50.00 per 태백 출장마사지 night.