Sabtu, 16 Juni 2012

Konsep Dasar Kependudukan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
        Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong perkembangan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahnya sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
        Berbeda dengan makhluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan yang bersifat rohaniyah, maupun kebudayaan kebendaan.
        Akibat dari kebudayaan ini telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehubungan dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun, perkembangan kehidupan penduduk, dan timbulnya pranata-pranata akibat perkembangan tersebut.

1.2.  Rumusan Masalah
        Di sini akan dibahas mengenai perkembangan penduduk akibat pertambahan penduduk secara cepat, dalam cakupan dunia, Indonesia, Jawa barat, dan Cimahi. Perpindahan penduduk (migrasi), kepadatan penduduk. Serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pada judul tersebut.

1.3.  Tujuan
1.           Untuk mengetahui perkembangan penduduk di dunia, Indonesia, Jawa barat, dan Cimahi yang diakibatkan dari adanya laju pertambahan penduduk pada cakupan wilayah tersebut.
2.           Untuk mengetahui dampak positif serta dampak negatif dari perpindahan penduduk.
3.           Untuk mengetahui jenis-jenis kepadatan penduduk











BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Perkembangan Penduduk
        Perkembangan penduduk adalah suatu perubahan penduduk atau populasi, yang diukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk sebagai tolak ukurnya. Perkembangan penduduk mencakup angka pertambahan penduduk, kelahiran, kematian, perpindahan penduduk yang mencakup yang berpindah dan datang, serta jumlah kepala keluarga di wilayah tersebut pada tahun tertentu. Hal ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahap perkembangan peradaban manusia hingga kini:
1.          Jaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Hal ini membedakan dengan jelas antara Homo sapiens dengan kera. Jaman ini belangsung beberapa juta tahun, dan dapat dibagi lagi menjadi jaman peralatan batu tua, batu mud, dan perunggu.
2.          Jaman ketika manusia mengembangkan usaha pertanian menetap yang sifatnya nomadis menjadi kehidupan yang menetap di sekitar daerah pertanian.
3.          Jaman mulainya era industrialisasi, sekitar pertengahan abad ke-17 setelah masehi, jaman ini ditandai dengan tumbuhnya pusat-pusat industri dan semakin berkembangnya kota-kota sebagai tempat pemukiman manusia.
        2.1.1. Dunia
Menurut penelitian anthropologis manusia sudah mulai ada sejak beberapa puluh ribu tahun yang lalu. Dahulu pertambahan penduduk belum menjadi suatu masalah yang besar, tetapi dengan pertambahan yang sangat cepat hingga masa kini, pertambahan penduduk yang merupakan suatu masalah yang penting yang di hadapi dunia.
Sebagai gambaran tentang pertumbuhan penduduk dunia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Dari tabel tersebut terlihat bahwa laju pertumbuhan penduduk terjadi lonjakan yang signifikan dari abad 20 ke-21.
Dampak perekonomian dari pertambahan penduduk dunia adalah bertambahnya kemiskinan. 3 milyar manusia di dunia hidup dengan pendapatan kurang dari dua dolar (Rp20.000,00) sehari.
Terhadap lingkungan 1,3 milyar diantaranya tidak punya akses bagi air bersih, 3 milyar tidak punya akses untuk sanitasi.
Selain dari itu menyebabkan efek-efek negatif seperti kemerosotan ekonomi dan kemandegan ekonomi, kelaparan, dan ketidakstabilan politik.
2.1.2. Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di Asia termasuk negara yang pertambahan penduduknya sangat pesat.
Untuk melihat pertumbuhan penduduk Indonesia, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Dalam aspek ekonomi, sudah tentu dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka akan membutuhkan lapangan kerja untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian pertumbuhan penduduk yang fantastik yang terjadi di Indonesia harus segera mendapatkan perhatian dari pemerintah demi mengantisipasi angka pengangguran yang seiring bertambahnya penduduk tentu akan memicu hal itu.
Dari aspek politik, perkembangan penduduk Indonesia akan memberikan dampak pada ranah perpolitikan karena dengan suara rakyat yang semakin bertambah dengan semakin banyaknya penduduk akan memunculkan konflik baru dalam dunia perpolitikan yang dengan hal itu akan menimbulkan kecurangan dalam pemilihan umum, sebagaimana yang kita lihat dewasa ini. Disamping itu juga pertumbuhan penduduk yang semakin menjadi akan menimbulkan aspirasi baru dari suara rakyat yang tentunya akan menyibukkan anggota DPR untuk membuat undang-undang baru atau merevisi yang lama sebagai langkah untuk mensejahterakan rakyat.
Selanjutnya dari aspek sosial, berimbas kepada kebijakan program KB yang saat ini masih terus disosialiasikan, walaupun belum mencapai target yang diinginkan. Pelayanan itu tentu tidak hanya tentang kontrasepsi semata. Semakin meningkat laju pertumbuhan maka BKKBN harus merumuskan kebijakan-kebijakan baru agar tidak terjadi ledakan penduduk yang dahsyat nantinya.
2.1.3. Jawa Barat
Jawa Barat merupakan Provinsi terpadat pertama di Indonesia, hal itu berdampak pada perkembangan Indonesia dalam segi ekonomi, budaya dan lain-lain. Tabel pertambahan penduduk Jawa Barat seperti di bawah ini :
Status kesejahteraan sosial masyarakat Jawa Barat secara umum masih rendah. Hal tersebut diindikasikan dari jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih besar pada tahun 2005. PMKS tersebut di antaranya adalah pengemis, gelandangan, anak jalanan, tuna susila, kekerasan pada anak, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), trafficking pada anak dan perempuan.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pasca krisis tahun 1997 menunjukkan kecenderungan meningkat. Peningkatan tersebut dikontribusikan oleh tiga sektor utama yaitu sektor Industri Pengolahan, sektor Perdagangan Hotel dan Restoran dan sektor Pertanian. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi tersebut belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan masih tingginya jumlah penduduk miskin dan pengangguran.
Akan tetapi, daya saing industri di Jawa Barat masih rendah yang disebabkan oleh tingginya ketergantungan pada bahan baku impor, rendahnya kemampuan dalam pengembangan teknologi, rendahnya kemampuan dan keterampilan sumber daya industri serta tingginya pencemaran limbah industri.
Demokrasi juga telah mendorong masyarakat untuk lebih berani mengemukakan aspirasinya. Salah satunya adalah keinginan untuk membentuk pemerintahan sendiri baik pada level kabupaten/kota maupun level provinsi. Di Jawa Barat sejak tahun 1999 telah terbentuk 1 provinsi, yaitu Provinsi Banten yang sebelumnya merupakan wilayah Keresidenan Banten, selanjutnya pada Kota Tasikmalaya dan Kota Cimahi pada tahun 2001, serta Kota Banjar pada tahun 2003. Aspirasi pembentukan daerah otonom akan terus berkembang sejalan dengan tuntutan untuk ikut serta dalam berpemerintahan dan peningkatan pelayanan publik.
2.1.4. Cimahi
Cimahi menduduki peringkat ke 24 dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat pada SP tahun 2010. Untuk melihat pertumbuhan penduduk Kota Cimahi sebagai berikut :
Cimahi telah menunjukkan perkembangan yang pesat, khususnya dibidang pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jumlah penduduk, yang pada tahun 1990 berjumlah 290.202 jiwa dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 352.005 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 2,12 % per tahun. Hal ini mengakibatkan bertambahnya beban tugas dan wewenang kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.
Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya peningkatan di bidang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Cimahi, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang Pembentukan Kota Administratif Cimahi.

2.2.  Angka Harapan Hidup
        Harapan hidup rata-rata merupakan suatu perkiraan tahun hidup rata-rata yang mungkin dicapai seseorang yang berada pada umur tertentu berdasarkan angka kematian menurut umur pada tahun tertentu.
        Harapan hidup rata-rata bukanlah suatu angka yang mutlak, melainkan merupakan suatu ukuran hypotesis. Ukuran ini dapat dijadikan sebagai indikator keadaan kesehatan suatu negara atau daerah tertentu, dan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.
        Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.
        Perbaikan kesehatan dan perubahan pada perkembangan angka kematian akan menyebabkan umur harapan hidup rata-rata yang sering digunakan adalah harapan hidup waktu lahir atau life expectancy at birth.
        Di bawah ini perhitungan angka harapan hidup menggunakan metoda trussel dan contoh tabel angka harapan hidup di Indonesia :
       
2.3.  Perpindahan Penduduk (Migrasi)
        Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya kepadatan penduduk di dalam satu daerah serta memeratakan penyebaran penduduk.
        2.3.1. Macam-macam Migrasi
1.           Transmigrasi, adalah perpindahan penduduk dari suatu pulau yang padat penduduknya ke pulau yang jarang penduduknya.
2.           Urbanisasi, adalah perpindahan penduduk dari desa ke daerah perkotaan, kejadian ini diakibatkan anggapan bahwa adanya anggapan fasilitas di daerah perkotaan lebih lengkap dan banyaknya lapangan pekerjaan.
3.           Imigrasi, adalah perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri.
4.           Emigrasi, adalah perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri.
5.           Reurbanisasi, adalah perpindahan penduduk dari kota kembali ke desa.
6.           Remigrasi, adalah perpindahan penduduk kembali ke negara asal.
2.3.2. Alasan Perpindahan Penduduk
        Gejala perpindahan penduduk atau migrasi bisa disebabkan oleh berbagai macam alasan, antara lain :
a)          Alasan ekonomi
Terjadi pada bangsa perantau yang alasannya di daerah sendiri memberikan kemungkinan kehidupan yang kurang baik. Mereka berusaha mencari tempat kehidupan yang lebih baik. Ada beberapa variable misalnya penemuan dan perkembangan sumber daya seperti tambang tembaga di Tembagapura Irian Jaya, pendirian industri baru di kota, akibat penggunaan teknologi pertanian di desa yang menyebabkan banyak pengangguran sehingga mereka bermigrasi ke kota dan sebagainya.
b)          Alasan politik
Terjadi karena adanya pergolakan politik dalam suatu negara sehingga banyak kaum politisi terpaksa pindah, karena tidak dapat mengikuti politik yang ditempuh oleh pemerintah baru.
c)           Alasan agama
Terjadi karena kehidupan menganut suatu agama dalam suatu daerah atau negara dirasakan kurang terjamin dan terkekang sehingga mereka berusaha mencari daerah kehidupan sesuai dengan kehidupan agamanya.
d)          Alasan lain
Bencana alam, wabah penyakit, tindak kekerasan di suatu tempat, ingin ketentraman, dan jauh dari kebisingan atau mencari iklim yang sesuai dengan kondisi fisiknya,dan lain-lain.
        2.3.3. Dampak Migrasi
                Migrasi ternyata mempunyai dampak posif serta dan negatif
        yang ditimbulkannya.
        Dampak Positif :
1.           Mengurangi kepadatan penduduk dalam suatu daerah
2.           Memeratakan penyebaran penduduk
3.           Membuka lahan baru
4.           Memajukan daerah yang tertinggal
5.           Mampu membuat lapangan kerja baru di daerah tersebut
Dampak negatif :
1.           Kurangnya sosialisasi dan keterampilan
2.           Pengangguran dan kemiskinan
3.           Kurangnya fasilitas dari pemerintahan, membuat masyarakat kurang mampu mengembangkan potensi saat berada di daerah baru
4.           Semakin berkurangnya lahan pertanian
5.           Kemampuan produksi lahan menurun
6.           Lowongan pekerjaan semakin sempit
7.           Pendapatan penduduk rendah
8.           Persaingan semakin ketat

2.4.  Pengukuran Struktur Demografi
        2.4.1. Bilangan Absolut
        Bilangan absolut disebut juga bilangan mutlak. Contoh: jumlah penduduk berdasar pada berbagai karakteristik.
        2.4.2. Bilangan Relatif
·             Perbandingan
Perbandingan adalah dua angka mutlak yang sifatnya dikotomus (satu sama lain merupakan kelompok penduduk yang berbeda/saling terpisah) dan yang sifatnya tidak dikotomus.
Contoh: 
          

·             Rasio
Perbandingan dua angka (pembilang/numerator dan penyebut/denominator), yang satu sama lain merupakan kelompok penduduk yang berbeda/saling terpisah. Rasio adalah perbandingan dikalikan 100.
Contoh:   * Rasio jenis kelamin
              * Rasio penduduk desa-kota
              * Kepadatan penduduk
              * Rasio beban tanggungan
·             Proporsi
Perbandingan dua angka (pembilang/numerator dan penyebut/denominator), namun pembilang merupakan bagian dari penyebut.
Contoh:   * Proporsi penduduk wanita
              * Proporsi penduduk yang tinggal di desa
·             Persentase
Persentase sama dengan proporsi kali 100%.
Contoh:   * Persentase penduduk yang tinggal di kota
              * Persentase penduduk usia produktif




2.5.  Kepadatan Penduduk
        2.5.1. Kepadatan Penduduk Kasar
        Menunjukkan banyaknya jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi luas wilayah. Kepadatan penduduk kasar merupakan ukuran persebaran penduduk yang umum digunakan, karena selain data dan cara penghitungannya sederhana, ukuran ini sudah distandarisasi dengan luas wilayah
Rumusnya : 
2.5.2. Kepadatan Penduduk Fisiologis atau Ekonomis
        Menunjukkan banyaknya jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi wilayah lahan pertanian yang ditanami.
Rumusnya :
2.5.3. Kepadatan Penduduk Agraris
        Menunjukkan banyaknya jumlah penduduk petani untuk setiap kilometer persegi wilayah lahan pertanian. Ukuran ini yang mencerminkan efisiensi teknologi pertanian dan intensitas tenaga kerja pertanian.
Rumusnya : 



BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
        Pertambahan penduduk dengan perkembangan penduduk memiliki keterkaitan yang sangat erat terhadap arah kemajuan suatu bangsa atau wilayah tersebut. Dikarenakan pertambahan itu menjadi tolak ukur akan berkembang ke arah mana, kesejahteraan kah atau kemelaratan?
        Selain dari itu, hal-hal lain yang berpengaruh juga terhadap tumbuh kembangnya suatu bangsa yaitu mobilitas, yang salah satu yang kami bahas adalah migrasi atau perpindahan penduduk. Jelaslah migrasi menjadi kebijakan bahkan sudah membudaya bagi penduduk Indonesia sendiri maupun bangsa asing. Sehingga hal itu patut dikembangkan agar lebih berdampak positif bagi perkembangan kehidupan manusia saat ini dan nanti.

3.2.  Saran
        Bagi pemerintah agar dapat menciptakan kebijakan baru sehingga dampak negatif dari pertumbuhan penduduk dapat diminimalisasi, selain itu diharapkan dapat lebih meningkatkan tingkat keberhasilan dari masyarakat yang melakukan perpindahan penduduk. Dengan demikian baik pertambahan penduduk dan juga migrasi tidak menjadi suatu masalah dalam kehidupan berpenduduk, tetapi menjadi rumusan kesejahteraan bagi penduduk ke depannya.

2 komentar:

  1. Harrah's Atlantic City Casino & Hotel - MapYRO
    Harrah's Atlantic City Casino & Hotel Map 김천 출장샵 & Floor 군포 출장마사지 Plans, 사천 출장안마 Recent Deals, Deals & Reviews. (8 reviews) » 여수 출장마사지 $50.00 per 태백 출장마사지 night.

    BalasHapus